Mei 31, 2013

Selalu, Bukan Pernah

Tidak akan ada bahagia jika tidak ada rasa sedih...
Begitupun dengan bangga, jika tidak ada kata kecewa...

Semoga selalu, bukan hanya pernah

Karena hati tidak akan bisa menyerah jika ia terus memberontak.
Apa yang bisa diperbuat saat kau memaksa singa buas masuk ke dalam kandang jika ia menaruhmu dalam pelukannya?
Seperti menegakkan benang basah. Mustahil...

Berhentilah memaksa hati dengan kekuatan otak. Antara perasaan dan logika terkadang tidak mampu sejalan. Bisa bersimpangan, namun tidak untuk menyatu..

Bisa saja berjajar, hanya bicara kelihaian dalam merangkulnya bersamaan. Selalu, jangan hanya pernah..


Yakini aku bahwa genggamanmu bukanlah tangan semu
Buat aku percaya saat kau bawa aku dalam pelukanmu yang nyata, bukan memelukku dengan selimut dusta
Jadikan aku orang yang bisa mempercayaimu dengan kata-kata tulus, bukan dengan rangkaian mutiara yang tersemat dalam duri

Lakukan itu selalu, jika kau ingin membawaku bersamamu selalu..

Sekali kau pernah menyirat luka, sekali pula aku bisa mempercayaimu
Read more >>

Mei 21, 2013

Sebatas Angin

Hilang tanpa jejak
Menguap tanpa sisa
Melebur hingga bertaburan
akhirnya...

Obrolan lama yang hampir saja tak kukenal adanya. Seperti skenario usang dalam tayangan kuno, aku hampir tidak mengenalnya (lagi). Lihat! Kita adalah dua pemain yang pernah bertemu, kemudian terpisah, seperti orang lama yang hanya bertemu saat balita. Ya, mengenal sejenak tapi tak bersapa.

Dahan yang menguat semakin mengikat dedaunan padanya. Tak lagi kering, pun kusam. Tampak dari luar, entah dari dalam.

Wahai angin!
Masihkah kau ingin menari tanpa arah?
Akankah suatu saat nanti kau berpijak meninggalkan jejak?
Atau....
Atau selamanya akan meninggalkan bumi dan berlalu-lalang di antaranya?

Rasakan apa yang kau rasa...
Ceritakan apa yang kau puja...
Setia pada guratan asa yang tepat bernaung dalam jiwamu...

Mungkin aku peduli, tapi hanya sebatas angin di antara langit dan bumi.
Sangat ingin berpijak, tapi mungkin tidak akan pernah bisa
Read more >>