Mei 21, 2013

Sebatas Angin

Hilang tanpa jejak
Menguap tanpa sisa
Melebur hingga bertaburan
akhirnya...

Obrolan lama yang hampir saja tak kukenal adanya. Seperti skenario usang dalam tayangan kuno, aku hampir tidak mengenalnya (lagi). Lihat! Kita adalah dua pemain yang pernah bertemu, kemudian terpisah, seperti orang lama yang hanya bertemu saat balita. Ya, mengenal sejenak tapi tak bersapa.

Dahan yang menguat semakin mengikat dedaunan padanya. Tak lagi kering, pun kusam. Tampak dari luar, entah dari dalam.

Wahai angin!
Masihkah kau ingin menari tanpa arah?
Akankah suatu saat nanti kau berpijak meninggalkan jejak?
Atau....
Atau selamanya akan meninggalkan bumi dan berlalu-lalang di antaranya?

Rasakan apa yang kau rasa...
Ceritakan apa yang kau puja...
Setia pada guratan asa yang tepat bernaung dalam jiwamu...

Mungkin aku peduli, tapi hanya sebatas angin di antara langit dan bumi.
Sangat ingin berpijak, tapi mungkin tidak akan pernah bisa

0 Komentar:

Posting Komentar