Maret 21, 2012

Hanya Bisa Menyakiti

Bagaimana rasanya ketika kita hanya bisa menyakiti? Selalu saja diliputi rasa ragu dan tak pernah berubah meski begitu banyak masa indah yang terlewati. Aku tak tahu mengapa. Mungkin aku hanya bodoh dan tak mensyukuri dengan apa yang aku punya dengan apa adanya aku

Lelah rasanya ketika kita hanya bisa maju dan mundur secara bergantian tanpa membiarkan salah satunya beralih menjadi penguasa. Menarik-ulur kekuatan hati dan lekas melepaskannya begitu saja. Statis. Diam. Tanpa perubahan

Ini menyakitkan. Ini menyurutkan. Dosa apa yang telah ku lakukan hingga kini aku terjerat dalam jebakan yang ku rangkai sendiri. Ajarkan aku mengerti akan pasang-surutnya rasa ini, Tuhan. Jalan apalagi yang harus ku tempuh agar aku berhenti menyakiti dia?

Jendela hatiku bak tertutup tirai pekat hingga tak ada satupun yang mampu menyusupkan diri ke dalamnya. Ketukan mahadahsyat bagai tak mempan menerpanya. Hai, pemilik jiwa. Bisakah kau membukanya untukku?  Akankah kau membiarkan aku merobek pekatnya penutup yang selama ini merekat erat padamu? Bisakah kamu berhenti menusuknya lebih jauh?
Read more >>

Maret 15, 2012

Keabadian Semu

Seperti menghalau hujan saat aku tengah menggigil, seperti itulah aku menghalau angan-angan semu yang selama ini menghantuiku. Kesemuan itu terlalu gelap hingga aku tak mampu melihat apapun yang tersimpan di dalamnya. Mungkin kesemuan itu terlalu beku, kaku, atau aku yang tidak lagi mampu.

Semilir kedamaian mungkin (hampir) tak kunjung menyapaku dalam waktu yang aku mau. Semua hilang, perlahan, pasti, dan menuju abadi. Lembayung senja memudar dan terlelap dalam tidur abadinya. Menguncup tanpa kecup kehangatan. Antara kesesatan, atau penyesalan.

Kerlingan mata memanja, namun hati merana. Pori-pori naluri merona, namun jiwa merana. Semua berbalik dengan sejuta pelik. Mata melirik, tapi luka itu tetap apik


Read more >>

Maret 01, 2012

Dinamika Satu Waktu

Hari...
Aku hanya butuh satu hari untuk merasakan bagaimana indahnya kehidupan tanpa kesakitan.
Aku sadar, setiap senyuman yang mengembang setulus apapun pasti (pernah) tertimbun kesakitan.
Aku hanya butuh satu hari, tak lebih, untuk merasakan bagaimana nikmatnya berlenggok mengarungi lautan tanpa harus takut tenggelam
Aku hanya butuh satu hari, tak lebih, untuk merasakan terbang hingga langit tak berujung tanpa harus terjatuh
Aku hanya butuh satu hari, tak lebih, untuk merasakan kebahagiaan tanpa harus takut terperosok jauh dalam keterpurukan

Minggu...
Satu minggu ternyata enggan meninggalkanku ketika aku membiarkanmu di sana
Hatiku ternyata hanya butuh satu minggu untuk mencapai klimaks perputaran roda di masanya
Sekujur sarafku memberontak saat tak sedetikpun ku biarkan mereka menangkapmu dan memaksamu untuk memasuki setiap rongganya
Selebihnya, aku harus membiarkan mereka menguasaiku dan berujung lagi di kamu
Ya, seminggu berlalu tepat di hari Minggu, pilar kekuatanku hancur berantakan hanya karena sosok mingguan
Read more >>