Agustus 31, 2012

Menyelami Tabu

Kuselami palung terdalam dari kerak pertiwi
Tak satupun butirannya luruh, bodoh
Terlalu curam untuk kugali lebih jauh
Aku yang luruh, aku yang menjadi keruh

Sangkaan yang terlalu tabu untuk kuagungkan
Berpangku menembus waktu dalam kalbu
Tak kunjung menyergap buai samudera
Pastikan aku akan kembali tenggelam

Andaikan bahasa adalah segalanya
Untuk apa bisu membungkam?
Jika saja rasa adalah jelmaan asa
Perlukah dusta di dunia?

0 Komentar:

Posting Komentar