Agustus 12, 2012

Kalut Tak Bernama

Mendesak sungkan dari selayang kalut
Melukiskan ketidakterikatan akal dan nurani
Selalu penuh partikel lalu-lalang tanpa henti
Apa? Entah, mungkin tak bernama

Secangkir seduhan rasa serasa tak berguna
Luluh-lantak bak langit yang tak kuasa menghampar lagi
Sesal menghimpit, membuat segalanya menyipit belit
Ya, rumit

Kuseruput malam yang hampir menggumpal
Pekat...
Menghancurkan sekat yang terlalu rapat
Berharap...
Atau memang hanya sekedar harap?

Jika saja fajar kan mengubah segalanya
Ufuk pun hendak kuikat
Sepuluh tulang rapuh pun bukan benteng
Dua tiang rintih akan menjadi baja
Kau tahu untuk siapa?

0 Komentar:

Posting Komentar