April 07, 2014

Jangan Salahkan Waktu

Adakah kerelaan dalam melepaskan? Bukan dayaku untuk bersedih karena tak ada kepemilikan di sana. Aku hanya merasa kita tak tahu harus mengarah kemana. Kau, yang tiba-tiba pergi dari pandangan, kini tiba-tiba datang dan hampir merangkul harapan. Bukankah kita sama-sama tahu bahwa kita sama-sama mencari tahu? Lantas, jika aku tak mampu, kau akan berlalu?

Semampunya, seadanya berlalu. Membiarkan aku terjebak dalam permainan dunia yang kubuat sendiri. Setega itulah kamu bermain sesukamu. Padahal kau tahu, aku tak suka dengan yang semu. Kau masih menyandang ragu di anganmu, karena itu aku hanya angin lalu. Sekedar angin lalu.

Mengapa tidak hanya waktu yang berlalu? Bukanlah waktu pula yang membuat kita beradu dan saling mengadu rindu? Apa rindu itu hanya sebatas ungkapan bisu yang takkan pernah kutahu?

Auramu tersekat di sini. Kilaumu terperangkap di sini. Semua melebur hingga menyatu dalam kecepatan aliran darahku. Kau terus bergulir, seperti waktu yang membuatmu bergilir menuju keegoisanmu.

Jangan salahkan waktu. Hanya kita yang selalu rela dipermainkan waktu.

0 Komentar:

Posting Komentar