Aku hanya menyesali rasa rinduku yang seringkali mengguncang begitu hebatnya ketika aku menginginkan kamu di sini. Aku hanya menyesali rasa ibaku terhadapmu yang ternyata kamu tak lagi pantas tuk ku taruh rasa iba.
Rindu itu semu. Sesemu dirimu. Rindu itu lugu. Dia datang begitu polosnya tanpa penghantar rasa apapun. Rindu itu malu. Ya, rasaku malu yang selalu berujung pada penyesalan. Rindu itu ambigu. Rindu itu gagu. Rindu itu, bukan lagi kamu.
0 Komentar:
Posting Komentar